LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 3
“ PEMBUATAN ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”
DISUSUN OLEH :
WULAN
SARI BAKARA
(RSA1C117008)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VII. Data Pengamatan
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
Dimasukkan asam salisilat dan asam
asetat, kemudian ditetesi H2SO4 pekat pada labu
erlenmeyer, dan diaduk sambil dipanaskan pada penangas air dengan suhu 50-60C selama 15menit
|
Larutan berwarna bening
|
Didinginkan dan ditambah 50ml air
sambil diaduk kemudian saring kristal yang sudah terbentuk
|
Terbentuk kristal putih
|
Di rekristalisasi: dimasukkan
kristal yang terbentuk kedalam labu erlenmeyer dan ditambahkan 5ml etanol-air
50% dan dipanaskan kembali
|
Kristal melarut
|
Disaring larutan dalam keadaan
panas menggunakan kertas saring, dan dinginkan dalam es batu
|
Terbentuk kristal
|
Dibiarkan kristal mengering
|
Terbentuk kristal bening tajam
seperti jarum
|
Ditimbang produk yang sudah kering
|
Terbentuk kristal 0,02 gr
|
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu berjudul pembuatan asam asetil salisilat atau
aspirin. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan dapat memahami cara pembuatan
asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat dan asetat anhidrat, serta
untuk dapat mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil
salisilat. Aspirin atau asam asetil salisilat merupakan senyawa turunan asam
salisilat. Aspirin ini mempunyai sifat antipiretik dan juga analgesik Kenapa
begitu karena merupakan kelompok senyawa glikosida. Aspirin merupakan salisilat
ester yang dapat dibuat dengan menggunakan asam asetat yaitu yang memiliki
gugus COOH dan asam salisila yangt memiliki gugus OH.
Aspirin dalam percobaan ini dibuat yaitu dengan mencampurkan 2,5 gram asam
salisilat kering, 4 ml anhidrida asam asetat dan juga 2 tetes H2SO4 pekat. Asam
salisilat pada sintesis aspirin ini berfungsi sebagai alkohol yang reaksinya
akan berlangsung pada gugus hidroksi. Pada saat asam salisilat dan asam asetat
yang kemudian ditetesi H2SO4 dicampur kan dan dipanaskan selama 15 menit,
mendapatkan hasil larutan yang berwarna bening. Penambahan asam sulfat pekat
pada larutan yaitu H2SO4 berfungsi sebagai katalisator sehingga asam sulfat
tersebut berfungsi untuk mempercepat terjadinya sintesis dengan cara menurunkan
energi aktivasi sehingga Energi yang diperlukan dalam sintesis sedikit jadi
reaksinya akan berjalan lebih cepat. Kemudian pada larutan yang berwarna kuning
tadi didinginkan dengan menambahkankan 50 ml air kemudian akan terbentuk
kristal yang berwarna putih. Proses pemanasan pada bahan yang tadi itu dapat
mempercepat gerak dari molekul dalam larutan sehingga akan dapat mempercepat
terjadinya laju reaksi. Kristal yang telah mengalami proses pemanasan tersebut
didinginkan kembali Kemudian ditambahkan dengan air dan kristal yang sebelumnya
kembali akan menjadi larutan.
Penambahan air pada kristal tersebut dilakukan yaitu agar tujuannya reaksi
pembentukan kristal tersebut dapat berjalan sempurna dan dimaksudkan untuk
dapat menghidrolisis kelebihan asam yang terdapat pada kristal aspirin
tersebut. kemudian larutan didinginkan kembali dengan es batu Agar dapat
mencapai proses rekristalisasi dengan sempurna. Rekristalisasi tersebut
dilakukan dengan cara menambahkan 5 ml etanol-air dengan konsentrasi 50% dan
dilakukan pemanasan kembali. Setelah kristal melarut dalam pemanasan tersebut
kemudian disaring larutan secara panas dengan menggunakan kertas saring dan
corong, hal ini dilakukan karena masih terdapat sedikit kandungan air pada
kristal tersebut. Setelah disaring kemudian didinginkan ke dalam es batu,
setelah didiamkan di dalam es batu larutan tersebut akan berubah menjadi
Kristal kembali, kristal yang terbentuk adalah kristal putih bening seperti
jarum yang tajam. Sehingga dalam percobaan ini didapatkan kristal sebanyak 0,02
gram.
Video terkait praktikum: https://drive.google.com/file/d/119gxw6-eB9ng1w5aZ8OA9y0Q_G-IZi38/view?usp=drivesdk
Video terkait praktikum: https://drive.google.com/file/d/119gxw6-eB9ng1w5aZ8OA9y0Q_G-IZi38/view?usp=drivesdk
IX. Pertanyaan Pasca
- Mengapa
pada pembuatan asam asetil salisilat ini perlu ditambahkan dengan H2SO4 pekat
?
- Apa fungsi penambahan asam sulfat pekat pada praktikum ini ?
- Mengapa
harus dilakukan proses rekristalisasi pada percobaan ini ? Apakah jika
tidak dilakukan rekristalisasi produk yang dihasilkan tidak akan sempurna?
X. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam percobaan ini adalah :
- Aspirin
merupakan salisilat ester yang dapat dibuat dengan menggunakan asam asetat
yaitu yang memiliki gugus COOH dan asam salisila yangt memiliki gugus OH.
- Penambahan
asam sulfat pekat pada pembuatan aspirin ini berfungsi sebagai katalisator
sehingga asam sulfat tersebut berfungsi untuk mempercepat terjadinya
reaksi.
- Aspirin
bersifat analgesik yang efektif sebagai penawar rasa nyeri, selain itu
juga merupakan zat anti-inflamasi untuk mengurangi rasa sakit pada cidera
ringan.
XI. Daftar Pustaka
Austin, George. 1984. Shereve's Chemical Process Industries.
McGra-Hill Book Co: Singapura.
Baysinger, Grace. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. Hill
Book Co: Singapura.
Fessenden, Ralph J. 1982. Kimia Organik Edisi ke 3 Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Irwandi, Dedi. 2014. Experiment Of Organic Chemistry. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah.
Tim Kimia Organik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi:
Universitas
Jambi.
XII. Lampiran
Penambahan asam salisilat, asam asetat, serta H2SO4 pekat dalam erlenmeyer
Dilakukan Pemanasan
Dilakukan Penyaringan terhadap larutan yang telah
dipanaskan tadi menggunakan kertas saring
Filtrat yang telah disaring dimasukkan kedalam air dingin/air es
dengan tujuan mendapatkan kristal
Kristal yang didapatkan berwarna putih bening tajam